Home Schooling


Tahu Anti-Mainstrim kan?Yup, it's mean beda dari yang lain. Aku pernah mendengar cerita Ronald pemain ILK (Indonesia Lawak Club) di Trans 7. Waktu itu sedang membahas musik kalau tidak salah. Dia pernah bikin single dan punya album. Pada jamaannya, orang-orang lebih suka musik pop tapi ia malah bikin musik rock. Pokoknya apapun single yang dia buat pasti melawan arus, beda dari genre musik yang sedang trend. Ronald bilang, ada 2 hal yang akan terjadi kalau kita melawan arus: Pertama, apa yang kita lakukan jadi trend banget atau booming. Atau sebaliknya, album kita tidak laku.

Aku akan membahasnya hari ini. Tapi bukan di dalam genre lagu, melainkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya ini lebih kepada kehidupan pribadiku sih, terserah mau dibaca atau tidak. Kalau menurut Anda membosankan, silahkan tutup tabnya, tinggal pencet tombol [x] merah di pojok kiri atas aja kok^^
Oke, lanjut.

Sekarang, aku adalah anak remeja berumur 15 tahun. Di mana, anak-anak seumuranku sedang menempuh jenjang pendidikan di kelas 1 SMA. Sedangkan aku, lebih memilih Homeschooling. Orang-orang pergi pagi-pulang sore-ditambah tugas kelompok atau individu yang numpuk, Aku bisa bersantai ria di rumah dan bangun siang. My life has no rule.

Hidupku sangat bertentangan dengan teman sebayaku. Mungkin banyak yang mengaggap remeh orang Homeschooling. Tapi sekarang sudah banyak kok anak yang lebih memilih Homeschooling, jadi tidak perlu minder lagi.
Aku bukannya ingin menghindar dari pergaulan sekolah atau anak yang terkena penyakit parah, sehingga mengakibatkan dirinya tidak bisa bersekolah. Aku juga suka berteman dengan teman sebaya. Menurutku hidup itu akan lebih asyik dan menyenangkan, apabila mempuanyai banyak teman disekitar. We are Teenagers and we like hangout, right?. Apa Aku tidak mampu? Insyallah, orangtuaku cukup mampu untuk membiayai anaknya.

Banyak yang bertanya anak Homeschooling bergaulnya dengan siapa? Teman bisa dicari di mana saja. Tidak harus di sekolah. Semuanya tergantung dari anaknya kok. Aku termasuk orang yang introvert (menutup diri), tidak suka dengan keramaian, tidak mudah bergaul dengan orang, not a friendly person but i'm kind, tidak suka jadi bahan obrolan orang-orang, lebih suka berdiam diri di rumah, atau menghabiskan waktu liburan bersama keluarga. Alhasil, memang tidak banyak yang mengenalku, hehe. Tapi di tempat kursus, aku memliki cukup teman kok.
Berbeda dengan abangku, dia orangnya sangat friendly, semua orang dia sapa, menurutnya teman itu segala-galanya, lebih suka keramaian, senang bergaul, senang bertemu banyak orang serta suka berbicara di depan umum. Alhasil, hampir semua tetangga kenal abangku, tapi tidak kenal adeknya, hehe. Sudah jelas kan? Semuanya tergantung dari kepribadian anaknya.
Jadi, jangan pernah mengatakan kalau anak Homeschooling itu tidak punya teman! Gabung dengan komunitas, ikuti kursus atau bimbel. And you will get many friends!  

Lalu, bagaimana dengan ijazah dan rapornya? Hellow, Sekarang kan bisa ikutan paket! Pernah dengar cerita anak muda lulusan ui yang cum laude di jurusan hukum? Waktu itu dia ada di acara Hitam Putih sebagai bintang tamu. Namanya Rizky, ia bukan anak sekolahan! Alasannya keluar sekolah? Karena dia tidak suka dengan sekolah SMA nya yang curang. Ketika UN, soalnya bocor, dan guru menyuruh anak didiknya untuk menyontek. Rizky keluar, saat kelas 1 SMA. Selanjutnya? Ia belajar otodidak (mandiri), tidak pernah membeli buku, tapi meringkas materi pelajaran dari berbagai macam sumber di google. Setelah itu, ikut ujian Paket C.
Untuk yang bertanya-tanya apakah ujian lewat paket bisa masuk PTN? Inilah jawabannya. Bisa. Trust me, it depends on the student. Kalau kuliah semuanya dimulai dari awal. Tergantung dari lulus test masuk atau tidak. Hardwork, and you will get what you want!

Kenapa Aku memilih Homeschooling?
Pertama, sekolah itu kebanyakan teori! Basilah, gak ada gunanya juga buat masa depan anak bangsa. Kecuali, kalau cita-citanya mau jadi dokter, professor, ilmuan, dsb. Silahkan ikut program di sekolah, sampai jenjang yang tinggi. Terus, kalau mau jadi penulis, chef, pelukis, penyanyi untuk apa sekolah? Kita bisa ambil kursus untuk bidang yang kita mau. Jadi, waktunya gak akan habis untuk di sekolah. Mungkin kalau mau, ikut SMK saja. Ya, biayanya akan lebih mahal karena kejurusan.

Kedua, apa yang kita cari dari sekolah? Yang dicari bukan belajarnya, tapi teman! Yups, semuanya ingin punya teman kan? Aku sudah jelaskan diawal. Kalau orangnya introvert, mau ditaruh di mana saja, ia tidak akan bisa mengespresikan dirinya sendiri. Pasti ia punya caranya sendiri. Temannya mungkin tidak seberapa. Dibanding anak yang memang mudah bergaul dan selalu ingin dipuji. Aku dulu anak SMPN dan pulangnya ke pesantren. Memang pribadi orang berbeda, Aku terlalu pendiam dan tidak mau diajak mengobrol. Menulis bisa jadi mediaku untuk mengeksperiskan diri.
Apakah teman/sahabat di sekolah akan setia sampai dewasa nanti? Tidak. Saat lulus, mereka akan mencari sekolah baru, teman baru, dan yang lama ditinggalkan karena kesibukan. Itulah yang aku rasakan. Meraka lebih senang dnegan teman baru dan suasana baru. Paling kalau ketemuan pas reuni, tidak akan sama seperti dulu orang yang kita anggap 'teman/sahabat'. Yang ada hanya ajang pamer. Mereka tidak mungkin bisa membantu kita saat dewasa kelak. Intinya semua berakhir ketika kita lulus dari sekolah. Kuliah, kita akan sibuk masing-masing. Ada yang melanjutkan, ada yang tidak. Pokoknya tidak mungkin bisa bersama terus-terusan. 
Menurutku, teman yang dari luar sekolah itu lebih awet!

Kegita, Orangtuaku sudah berpengalaman dalam mengarungi hidup. Jadi aku percaya bahwa ini adalah pilihan yang terbaik. Yang dibutuhkan itu karya! Bukan prestasi diraport dan ijazah! Orangtuaku tidak bangga jika anaknya bisa mendapatkan nilai tinggi atau menjadi juara umum di sekolah. Meraka bilang, untuk apa dapet nilai bagus seperti itu? Yang penting anaknya bisa mengahsilakan karya dan berprestasi dibidang yang sudah ia pilih. Orangtuaku juga membebaskan anaknya untuk menjadi apa kedepannya. 'Lebih baik bekerja di passion (bakat/minat)' begitu katanya. Industri kreatif bisa menjadi pilihan yang cocok.

Apakah Homeschooling ada tantangan tersendiri? Banyak! Kita harus disiplin waktu, mengatur jadwalnya sendiri, harus memanfaatkan waktu sebik-baiknya, tidak boleh main game terus, harus ada sesuatu yang dikerjakan setiap harinya sehingga bermanfaat, tidak boleh males-malesan. Yang paling susah menurutku adalah mengatur emosi diri sendiri. Kadang, maunya main terus, tapi nanti dimarahin ortu. Pokoknya banyak godaan deh! Ada tv, handphone, laptop. Argh..
Tapi, kita harus tetap konsisten dan komitmen sama apa yang sudah jadi pilihan! Have a good day...

Komentar

Popular Post